
Portalindo – Jawa Timur kembali mencatat prestasi selaku provinsi dengan buatan padi tertinggi pada 2023. Predikat selaku lumbung pangan nasional berhasil dipertahankan selama empat tahun berturut-turut semenjak 2020. Berdasarkan angka sementara buatan padi yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Jawa Timur kembali menduduki peringkat pertama penghasil padi paling besar 2023 di Indonesia dengan total 9,591 juta ton gabah kering giling (GKG) atau setara beras sebesar 5,538 juta ton.
Angka tersebut bahkan meraih 1/6 dari produksi beras nasional. Kontribusi Jawa Timur membuat beras dalam jumlah besar sejalan dengan kegigihan warganya. Sebagian besar petani mengelola lahan sawah pertanian padi dengan menggunakan pupuk organik yang sungguh berharga dalam menampilkan multірlауеr еffесt. Efek pengganda ini memperlihatkan peningkatan kuantitas padi dari yang sebelumnya dan mampu menekan biaya operasional.
Aksi konkret juga ditunjukkan oleh warga binaan di Rutan Sumenep melalui kegiatan pembinaan kemandirian pertanian. Melalui aktivitas ini mereka berhasil menciptakan padi sebanyak 3,5 ton cuma dalam era waktu tiga bulan dengan penerapan teknik pertanian modern.
Selain dari bagian masyarakat, pemerintah juga turut menjaga Jawa Timur selaku swasembada pangan. Salah satunya dalam menghadapi El Nino yang yakni fenomena iklim berbentukkemarau panjang dan cuaca ekstrem. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta antar organisasi perangkat tempat secepatnya memetakan sejumlah kebutuhan untuk mendukung sistem irigasi mudah-mudahan tidak terjadi kekeringan.
Selain metode irigasi, pengerjaan sumur bor juga dapat menjadi alternatif menangkal kekeringan. Langkah ini mesti segara dijalankan gampang-mudahan efek El Nino tidak besar mengancam sektor pertanian, utamanya di tiga tempat penghasil padi tertinggi di Jawa Timur, yakni Lamongan, Ngawi, dan Bojonegoro.
Kolaborasi antara pemerintah dan penduduk diinginkan dan terbukti sukses dalam menjaga kecukupan pangan bahkan menjadi lumbung pangan nasional. Pada 2022, Jawa Timur menduduki peringkat ke-7 Indeks Ketahanan Pangan (IKP) tertinggi dan masuk dalam penjabaran pangan yang sangat tahan. Menurut data BPS, dari September 2022 sampai September 2023, IKP Jawa Timur surplus 9,23 persen. Kenaikan ini memperlihatkan tidak terjadi duduk masalah kerawanan pangan.
Khofifah mengatakan, selama ini Jawa Timur mengantarberas untuk 16 provinsi di Indonesia Timur. Terhitung sejak 1 September 2023, Jawa Timur juga mengantarberas ke Sulawesi Selatan, Riau, dan Bangka Belitung. Hal ini menguatkan Provinsi Jawa Timur selaku lumbung pangan nasional yang mampu mencukupi kebutuhan masyarakatnya juga menyangga kebutuhan pangan di beberapa provinsi lain.